Jingga "berselimut" Biru....
Bismillah......
begitu kelu aku- ku...
aku tidak tahu, apa yang membuat malam ini begitu bisu...
sekalipun kepekaan itu tengah membaca hatiku kini...
cahya bulan terpancar indah..
kemenangan dengan sebuah ketenangan...
yg belum aku miliki...
air mata telaga rindu...
bernaungkan putih harap kasih ...
terurai di sepanjang jalan kisah...
ku buka lembaran pengertianku...
..........................
jingga yang mungkin tak lagi merona...
namun tepian merahnya.. selalu menggoda...
ia tak membuatku terlena...
tapi dia tahu.... aku mencintainya...
namun lukaku....
terlanjur mengering bersamanya biru ...
dengan seutas tali cita dan cintaku yg terbatas dan hampir tak berbalas..
bingkai bingkai yg menyempurnakan perjalanan...
menyejukkan kegersangan...
menjaga dalam engah nafas keletihan..
tapi semua mampu meluluh lantahkan keutuhan...
sungguh...
aku cinta.....
meski luka....
namun kehidupan pena bersama dengan bait namanya...
dan ketika bersemi...
iramanya kan seimbang tiada sumbang..
yang nanti... akan ku jadikan cerita...
....sebuah Cinta tentang jingga yg berselimut Birunya....senja.
dengan air mata.....,
Ratih. Septiana
white_rose
Al farouq Home
Sabtu, 15 Oktober 2011
12. 17 am
--- *** ---
--- *** ---
Mengapa aku repost punya orang? Karena si pemilik blog tInT@ hItAmku... menggunakan gambar salah satu sudut Desa Boyolangu di sebuah karyanya.
Sewaktu membaca puisinya, aku tidak begitu memahami makna di dalamnya. Namun melihat gambar yang terpampang menyertai puisinya membuatku rindu kampung halaman. Aku ingin pulang. Ingin. Sangat.
Gambar lokasi yang sama pada waktu yang berbeda:
Boyolangu masih akan terus berubah sepanjang waktu
Ia indah bagiku
Sejak dulu
Sekarang
Seterusnya
Dan aku merindukannya