Pages

Labels

Tampilkan postingan dengan label Karya. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Karya. Tampilkan semua postingan

Selasa, 09 September 2014

Mars STAN


Mars Sekolah Tinggi Akuntansi Negara

Cipt. Tubagus Djodi & Agus Sutiasmo

(I)
Sekolah Tinggi Akuntansi Negara pande penempa cita baja
Bagai lautan kami maju bersatu demi keuangan negara

Kami mah'siswa pengabdi bangsa dengan Pancasila
Berdiri paling muka untuk Indonesia tercinta

(II)
Tak mampu badai tak jua halilintar mengoyak citra kampus kita
Oh Indonesia, inilah lengan kami siap membela demi bangsa

* * *

Itu tadi adalah lirik lagu Mars STAN, sekolahku tercinta.... Jadi kangen nih.
Iseng-iseng aku nyoba bikin aransemen SATB buat itu lagu. Sebetulnya udah ada sih yang ngaransemen, tapi aku ga sreg sama endingnya. Di sana nada DO dipegang sopran ama tenor, sedangkan bas kebagian MI. Menurutku, bunyinya kaya ga tuntas gitu kalau bas-nya ga berhenti di tonik. Makanya yang aku bikin, bas-nya dapet DO, tenor pindah aja ke SOL.
Udah bagus kuketik pake font Parnumation, terus dikonversi ke PDF. Waktu kubuka pake Foxit yang keluar malah kode-kode aneh bin ajaib kaya gini. Syok.
Baru keinget, ternyata font-nya belum ditanam di berkas PDF. Ah, gampang, tinggal konversi ulang. Jadi deh, kaya yang ini: http://nighthorn.blogspot.com/2014/09/partitur.html

Sabtu, 11 Februari 2012

Sebiru Langit Pagi

Jingga "berselimut" Biru....


Bismillah......




begitu kelu aku- ku...
aku tidak tahu, apa yang membuat malam ini begitu bisu...
sekalipun kepekaan itu tengah membaca hatiku kini...


cahya bulan terpancar indah..
kemenangan dengan sebuah ketenangan...
yg belum aku miliki...

air mata telaga rindu...
bernaungkan putih harap kasih ...
terurai di sepanjang jalan kisah...

ku buka lembaran pengertianku...

..........................
jingga yang mungkin tak lagi merona...
namun tepian merahnya.. selalu menggoda...
ia tak membuatku terlena...
tapi dia tahu.... aku mencintainya...

namun lukaku....
terlanjur mengering bersamanya biru ...
dengan seutas tali cita dan cintaku yg terbatas dan hampir tak berbalas..


bingkai bingkai yg menyempurnakan perjalanan...
menyejukkan kegersangan...
menjaga dalam engah nafas keletihan..
tapi semua mampu meluluh lantahkan keutuhan...


sungguh...
aku cinta.....
meski luka....
namun kehidupan pena bersama dengan bait namanya...

dan ketika bersemi...
iramanya kan seimbang tiada sumbang..
yang nanti... akan ku jadikan cerita...
....sebuah Cinta tentang jingga yg berselimut Birunya....senja.



dengan air mata.....,


Ratih. Septiana
white_rose
Al farouq Home


Sabtu, 15 Oktober 2011
12. 17 am


--- *** ---
--- *** ---

Mengapa aku repost punya orang? Karena si pemilik blog tInT@ hItAmku... menggunakan gambar salah satu sudut Desa Boyolangu di sebuah karyanya.
Sewaktu membaca puisinya, aku tidak begitu memahami makna di dalamnya. Namun melihat gambar yang terpampang menyertai puisinya membuatku rindu kampung halaman. Aku ingin pulang. Ingin. Sangat.

Gambar lokasi yang sama pada waktu yang berbeda:

Boyolangu masih akan terus berubah sepanjang waktu
Ia indah bagiku
Sejak dulu
Sekarang
Seterusnya
Dan aku merindukannya

Senin, 18 Juli 2011

Pupus

Kala nafas ini habis
Suara tertahan dalam tangis
Air mata seakan bergulir
Tertumpah ke titik nadir
Irama seolah tak bernyawa
Nada bersesis tiada daya
Telinga mendengar
Hati tak menyimak
Otak berkoar-koar
Mulut tak bergerak
Senandung hambar merekah dan retak
Kumandang terbakar menjadi kerak

Minggu, 11 April 2010

Pidato Ketenagakerjaan

Sebetulnya ini adalah tugas yang diberikan oleh Bu Sutiyah beberapa waktu yang lalu, yaitu tugas membuat pidato. Wih.... acarane rame banget. Masalahe ana salah paham antarane guru karo murid. Murid-murid padha ngira yen temane bebas, nanging tibakna temane wis ditamtokne. Akhire rame-rame nggawe pidhato anyar, he he he.... Wayah maju akeh sing oleh surakan saka cah-cah merga pidato heboh.


Teks sing dakgawe ngene iki.

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Kepada Ibu Sutiyah yang saya hormati,
Serta teman-temanku yang berbahagia,

Marilah kita memanjatkan puji syukur kepada Allah SWT, karena pada hari ini kita dapat berkumpul di tempat ini dalam keadaan sehat dan berbahagia, bisa menuntut ilmu di SMA 1 Boyolangu dengan lancar. Saya mengucapkan terima kasih karena telah diberi kesempatan untuk berbicara mengenai masalah ketenagakerjaan di Indonesia.
Teman-temanku sekalian,
Saat ini kita berada di penghujung pendidikan SMA. Masing-masing dari kita kelak akan menempuh jalan yang berbeda-beda, menuju cita-cita yang kita harapkan. Satu hal yang jelas, setiap orang menginginkan pekerjaan.
Kenyataannya, mendapatkan pekerjaan tidak semudah membalikkan telapak tangan. Berdasarkan data yang dihimpun oleh Badan Pusat Statistik bulan Februari 2009, di Indonesia terdapat 113 juta orang angkatan kerja. Namun 9 juta diantaranya tidak bekerja alias menganggur.
Pengangguran tidak muncul begitu saja. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi munculnya pengangguran. Pertama, besarnya jumlah angkatan kerja yang tidak memiliki kualifikasi keterampilan yang dibutuhkan pasar kerja. Kedua, terbatasnya lowongan pekerjaan sektor formal. Ketiga, rendahnya tingkat pendidikan formal pencari kerja. Keempat, relatif rendahnya jiwa kewirausahawan yang dimiliki angkatan kerja. Kelima, terbatasnya aksebilitas lowongan kerja oleh pencari kerja.
Dalam kehidupan perekonomian, orang yang tidak bekerja tidak menghasilkan apa-apa. Orang yang menganggur tidak memiliki penghasilan. Adanya orang yang menganggur pada suatu keluarga akan membebani tulang punggung keluarga. Orang yang menganggur menyebabkan keluarga tersebut tidak mampu mencapai kemakmuran secara optimal karena penghasilan total keluarga tersebut tidak optimal.
Lebih jauh, pengangguran menyebabkan daya beli masyarakat terhadap suatu barang menjadi berkurang, sehingga permintaan terhadap barang-barang produksi menurun. Hal ini tentu merugikan produsen karena produknya menjadi tidak laku. Bila hal ini berlangsung terus-menerus, perekonomian tidak akan bisa maju.
Pengangguran juga menjadi beban bagi negara. Seorang penganggur tidak memiliki penghasilan, dan karenanya tidak manjadi wajib pajak. Hal ini menyebabkan pendapatan pemerintah dari pajak tidak maksimal. Bila pendapatan pemerintah tidak maksima, pembangunan yang direncakan oleh pemerintah juga tidak bisa berjalan optimal. Terlebih orang yang menganggur tidak ikut serta dalam pembangunan.
Melihat dampak buruk yang ditimbulkan oleh pengangguran, tentu tidak ada dari kita yang ingin menganggur. Menganggur atau tidak menganggur bukanlah pilihan, melainkan hasil dari usaha kita untuk memperoleh pekerjaan. Pekerjaan tidak didapat secara instan tanpa usaha. Ada langkah-langkah yang dapat ditempuh untuk memperoleh pekerjaan, yaitu menilai kemampuan pribadi, mencari peluang usaha, dan memilih peluang usaha.
Pertama, menilai kemampuan pribadi. Kita harus mengetahui apa yang kita miliki dan apa yang tidak kita miliki. Sesuatu yang kita miliki berupa keterampilan atau kemampuan yang diperoleh melalui pendidikan atau pengalaman merupakan modal dasar bagi angkatan kerja. Setiap pekerjaan membutuhkan keterampilan yang berbeda-beda. Jangan memaksakan diri menekuni suatu pekerjaan yang tidak sesuai dengan keterampilan yang dimiliki.
Kedua, mencari peluang usaha. Peluang untuk berusaha sebetulnya ada dimana saja, asalkan kita cermat dan mau untuk melakukannya. Mencari pekerjaan tidak harus melamar pekerjaan ke kantor-kantor yang berarti menjadi pegawai. Dengan demikian, kita tidak terpaku untuk mencari peluang di sektor yang sama. Banyak usaha yang dapat dikembangkan melalui wiraswasta. Dari sebuah keterampilan, kita bisa menemukan berbagai peluang usaha.
Ketiga, memilih peluang usaha. Buatlah analisis mengenai peluang-peluang usaha yang ada. Kita tidak mungkin mengerjakan semua peluang usaha yang ada sekaligus. Melalui analisis kita akan mengetahui peluang mana yang dapat kita kerjakan secara penuh, mana yang sulit atau bahkan belum memungkinkan untuk dikerjakan. Dengan adanya analisis kita akan memperoleh pekerjaan yang sesuai dengan diri kita.
Hal lain yang tidak kalah penting dalam memperoleh pekerjaan adalah niat, keuletan dan tawakal. Bila memilikinya, kegagalan yang mungkin datang sewaktu-waktu tidak akan membuat kita menyerah.
Teman-temanku yang berbahagia,
Mari kita bekali diri dengan keterampilan yang bermanfaat. Peluang usaha ada dimana-mana. Jangan terpaku untuk mencari kerja di tempat itu-itu saja. Ingatlah bahwa memperoleh pekerjaan bukan karena gengsi, melainkan kebutuhan untuk memenuhi tuntutun hidup. Dengan bekerja, pengangguran tidak akan terjadi.
Semoga apa yang saya sampaikan dapat bermanfaat bagi kita semua. Saya memohon maaf apabila ada kesalahan terhadap apa yang saya sampaikan. Saya ucapakan terima kasih atas perhatian dari para pendengar.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Tembang Macapat

Ini adalah tugas dari Pak Supriyono dua tahun yang lalu, membuat tembang baru dengan memodifikasi tembang yang sudah ada. Berikut beberapa tembang yang saya buat.

Pangkur: Bocah

Dadi bocah kudu bisa
Sregep golek ilmu lan njaga dhiri
Njaga ati saka nepsu
Tetulung marang kanca
Kudu bisa mendhem jero mikul dhuwur
Nyenengake ibu bapa
Dadi bocah kang ngabekti

Pucung: Sregep Ngamal

Donya iki kebak dosa hawa nepsu
Ja tumindak ala
Sregepa tumindak becik
Ngamal soleh sangu kanggo mlebu swarga

Dhandhanggula: Eling-Eling

Lintang kumebyar ing rina wengi
Nyoroti kabeh isining donya
Kemricik banyu ing kalèn
Nyeblok ing ndhuwur watu
Keprungu swara kewan wengi
Ngoyak sepi kang sepa
Mula saka iku
Elingana Sang Pangeran
Kang wus nggawe alam kang ngedab-ngedabi
Tentreming alam donya