dan Beberapa Pengumuman Lainnya
Topik utama postingan ini adalah serbet. Ya, serbetku yang berwarna merah jambu. Seperti ini tampilan terbaru dari serbetku.
Sebetulnya,
serbetku ini sudah hampir menjadi milik umum karena saya letakkan di
dapur kosan dan sering banget dipake orang kosan buat ngelap
bermacam-macam kotoran di meja dapur. Tapi karena saya tidak tega,
akhirnya saya klaim kembali serbet ini menjadi milik pribadi. Saya
sengaja melakukan hal ini karena sering sedih melihat serbet saya yang
cantik berada dalam keadaan mengenaskan.
Tadi saya bilang apa? Mengenaskan? Ya, kira-kira hampir seperti inilah tampang serbet saya sebelum dipermak.
Mengerikan bukan? Di rumah orang tua saya di kampung sono, di
Dusun Maron, Desa Boyolangu, Kabupaten Tulungagung, nggak ada yang kaya
gini. Serbet yang udah agak burek pasti dicuci sama ibu, jadi ngecling
dan wangi. Sedangkan serbet di kosan, penuh berlumuran hal-hal ga jelas.
Ada air bekas cucian piring, ada juga bekas gosong-gosong karena habis
ngelap wajan atau kebakar api kompor. Tapi yang paling mengerikan adalah
noda minyak goreng. Hi.... Mana minyak bekas pakai tuh baunya ga jelas,
kalau kena tangan jadi nempel, terus licin-licin menjijikkan, anak-anak
kosan kalau goreng-goreng minyaknya suka belepotan kemana-mana. Jadilah
serbet cantik merah jambu menjadi salah satu korbannya. Bagaimana
dengan baunya saudara-saudara? Jika Andi Riff bilang "Hachi, hachi!",
saya bilang "Hoek! Hoek, sor...."
Karena keadaannya yang
mengenaskan, saya usahakan untuk membersihkannya terlebih dahulu. Nggak
tanggung-tanggung, butuh waktu ekstra buat ngilangin noda yang nempel di
serbet. Pertama, saya rendam tuh serbet pake larutan
garam anget semalaman. Hasilnya? Bleh! Masih mengerikan. Kedua, saya
rendam seharian pake larutan Rinso cair. Apa yang terjadi? Larutan
deterjen yang awalnya pekat (jauh lebih pekat daripada yang saya pake
buat nyuci baju seember) berubah warna menjadi gelap, namun seencer air
tawar. Hah! Saya ganti larutan deterjennya dan saya rendam ulang
seharian. Habis itu, disikan ampe lumayan kinclong. Wow! Pada tahap ini
jadi lumayan cantik, tapi masih bau minyak. Akhirnya setelah saya bilas
beberapa kali, saya putuskan untuk merendamnya pake larutan Baygon. Eh,
salah, Bayclin. Abis direndem, bau minyaknya udah ga nampak, terus saya
jemur. Eh, aroma Bayclin-nya menguap, bau minyaknya balik lagi. Ya wis
lah, ga pa-pa.
Habis dijemur diapain dong? Disimpen dalam kamar
dan hanya dibawa ke dapur bila sedang dibutuhkan. Jangan sampe jadi
ancur lagi. Maka, topik utama postingan ini selesai sampai di sini.
Pengumunan lainnya:
1. Kemarin tuh, tanggal 30 September
2012, blog ini mencapai penayangan sebanyak 42 kali. Empat puluh dua
kali, sodara-sodara! Sungguh sangat luar biasa. Biasanya ga lebih dari
10, dan hari ini saja mencapai penayangan sebanyak 4 kali. Empat kali lho ya? So wonderful!
2.
Kemarin juga, aku nanya sesuatu ke fanpage-nya All Angels di FB. Apa
yang terjadi? Hari ini pertanyaanku dijawab oleh Daisy Chute! Huo~~~
Jadi pengin goyang ngebor nih.
3. Waktu ngaplot gambar serbet, baru ketahuan kalau tadi aku nyimpennya pake format PNG. Jiah, gambar ginian pake PNG? Pantes ngaplotnya agak lama.
Pengumuman usai.
Choir can feel like being back at school – and that’s not always a good
thing
-
We all like to think our choirs are friendly spaces where everyone is
equally welcome.
photo by theirhistory
But being in a choir can bring back all s...
6 hari yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar