Beberapa waktu belakangan aku menyadari bahwa sesuatu yang ASLI
benar-benar memuaskan hati. Maksudnya asli itu adalah yang alami, apa adanya,
dinikmati pada waktunya.
Pertama adalah mangga. Mangga gadung yang dijual di pinggir
jalan dan mangga gadung yang tumbuh di depan rumah adalah sama-sama mangga
gadung. Tapi mangga gadung yang dijual di pinggir jalan biasanya kurang manis.
Manisnya ga komplit, soalnya keburu dipanen sebelum matang. Sedangkan mangga
depan rumah biasanya dimakan ketika sudah matang dari pohon. Kandungan gulanya
sudah pas, jadi manisnya benar-benar maknyus. Rasa manis mangga matang pohon
emang ga bohong, asli enaknya!
Kedua adalah tanah. Aku baru menyadari bahwa tanah dari
jenis yang berbeda memiliki aroma yang berbeda-beda pula. Beberapa hari yang
lalu aku mencabut benih kembang untuk kukasih ke temanku. Kebetulan dulu aku
menanamnya di ceruk yang kuisi dedaunan kering kucampur tanah. Waktu
kugali-gali, kucium-cium, aroma tanahnya benar-benar segar, enak banget.
Struktur tanahnya pun gembur. Beda dengan tanah tandus yang tidak begitu jelas.
Aku mulai curiga bahwa selama ini aku sering menggunakan tanah yang salah untuk
menyemai tanaman. Pantas saja tumbuhnya kurang bagus.
ya, iyalah tanah tandus
BalasHapus