Pages

Labels

Selasa, 10 Desember 2013

Music of the Week (5)


Setelah seminggu belakangan disibukkan dengan Freshformance yang sedikit banyak mengganggu irama tubuh (utamanya jadwal tidur), seneng banget bisa tidur malam dengan jam normal. Lebih seneng lagi bisa buka-buka laptop, ngedengerin lagu-lagu favorit. Ya, selama Freshformance kemarin rasanya ga ada waktu buat ngidupin laptop; waktu luang yang tersedia hanya dialokasikan untuk tidur atau istirahat.

Nah, lagu apa yang paling cocok digunakan untuk me-refresh otak setelah seminggu dijejali lagu cinta-cintaan? Yah, lagu-lagu di Freshformance emang bukan lagu alay kok. Lagunya bagus-bagus sih, cuman guenya ga ada rasa. Benci enggak, suka juga enggak. Nah nah nah… untuk melepaskan diri dari kemonotonan dan kebosanan yang terakumulasi selama seminggu belakangan, lagu-lagunya Libera kayaknya bisa memunculkan kembali optimisme hidup.

Siapa tu Libera? Ga ada hubungannya ama JIL kan?

Ya enggak lah…. Libera alias My Cutie Boys alias My Little Angels (dan entah apa lagi julukan yang akan kuberikan nantinya) adalah grup vokal dari Inggris. 

Libera tuh grup baru?
Bukan…. Emm…. Mereka mengeluarkan single pertama sebagai Angel Voices tahun 1987. Tahun berikutnya, 1988, mereka meluncurkan album perdana, Sing for Ever.

Alamak…. Zaman segitu gue belum lahir. Wah, umur grupnya udah lebih dari dua puluh tahun cuy, udah pada tuwir dong anggotanya?
Ya…. Alumni generasi awal emang harusnya udah pada tua. Tapi kalo loe nonton di Youtube, loe bakalan liat anak-anak nan innosen dan imut nyanyi bareng.

Loh, kok anak kecil semua isinya? Anggotanya ganti-ganti?
Betul. Libera dibentuk dengan tujuan mengeksplorasi keindahan suara boy soprano atau treble yang hanya dimiliki anak-anak lelaki yang belum dewasa. Untuk menjaga karakter angelic itulah diperlukan regenerasi berkelanjutan. Setiap tahun Libera merekrut adik-adik kecil berusia tujuh tahunan untuk bergabung. Kakak-kakak anggota lama yang memasuki masa pubertas dan mengalami pergantian suara menjadi suara dewasa dengan lapang hati mengistirahatkan diri dari peran sebagai penyanyi di Libera. Beberapa kakak yang beruntung dalam mempertahankan karakter angelic-nya bisa bertahan hingga usia 16 tahunan. Meski sudah tidak aktif menyanyi di Libera, beberapa kakak dewasa tetap berperan dengan menjadi pelatih, director, atau pun arranger lagu-lagu yang dinyanyikan Libera.

Kok ga terkenal sih?
Eh, jangan salah. Libera udah sering tur keliling Eropa. Mereka juga rutin ke Amerika Serikat, Korea, Jepang, dan China. Emang sih, di Indonesia mereka ga sepopuler artis-artis pop luar negeri. Pertama, Libera adalah not-for-profit organization. Mereka berkarya atas dasar cinta dan pelestarian tradisi boy soprano, jadi ngiklannya juga ga seheboh-heboh artis komersil. Pendanaan mereka ditopang oleh donasi dari para penggemar. Kedua, genre musik Libera bukan jenis musik populer yang banyak crek cres jedhung jedhung jreng. Iringan musiknya cenderung sangat minimalis dengan tujuan mengekspos angelic voice para anggotanya. Lagunya pun jenis yang mengalun, mengalir indah ke angkasa raya, membahana dan menari-nari di udara. Lagunya ga alay kok, penjelasan gue doang yang lebay. Masyarakat Indonesia saat ini sih memang belum familiar dengan jenis beginian.

Loe bilang Libera ditopang donasi kan, loe udah ngedonor berape duit?

Belum pernah, hehe….

Ada CD atau DVD mereka yang bisa dikoleksi?
Mereka udah bikin banyak kok. Toko musik bonafid ada yang jualan. Cuma gue lupa nama tokonya apa aja.

Loh, kok lupa? Loe belum pernah beli ya?
Belum hihi X) Selama ini gue masih numpang nonton gratis di Youtube doang….

Ada contoh lagu-lagu yang bagus?
Nih, pantengin.

Time


 Song of Life


Eternal Light


Quote:
With shimmering, mystical chords and ecstatic harmonies, they are unlike any other group you have ever heard. These are truly sounds to lift the soul. Celestial sounds for a new time.
Although they are boys and they sing, they do not think of themselves as choirboys, but rather as an alternative kind of boy band.